Jumat, 02 September 2011

Tips mudah menciptakan karya tulis


Seringkali dari kita bila sedang membuat suatu tulisan, apakah itu bersifat ilmiah ataupun juga non ilmiah, beban perasaaan yang membelenggu dari beberapa faktor seperti rasa takut yang berlebihan terhadap tulisan kita sendiri, biasanya yang paling umum rasa tidak percaya diri akan ‘kebenaran’ dan ‘kekuatan’ dari apa yang kita tulis. Hal itu sangat wajar terjadi, apalagi sebagian dari kita memang bukan berasal dari latar belakang penulis atau jurnalis. Tapi satu hal yang perlu diingat adalah, menulis merupakan ketrampilan dasar yang bahkan seorang anak sekolah dasar pun mampu melakukannya. Rasa beban tersebut terjadi justru saat kita sudah punya banyak pengalaman dan pengetahuan, karena disitulah sumber utama masalahnya. Semakin pintar diri kita pasti berbanding lurus dengan semakin banyakanya analisa dan logika yang dominan di kepala kita. Beda dengan orang yang punya sedikit pemikiran, kemungkinan besar ia akan bisa menulis dengan beban yang ringan karena yang banyak berperan adalah sisi kreatifnya di otak kanan yang tidak terlalu peduli dengan analisa logika otak kiri. Beberapa tips yang mungkin bisa kita terapkan untuk mendobrak belenggu dalam semangat menulis antara lain :
1. Menulis adalah Kesenangan, bukan hanya games atau nonton bioskop saja yang bisa bikin kita senang, imajinasikan saat jemari kita menulis saat itulah sebenarnya kita sedang ‘bermain’ dengan kata-kata terangkai. Tidak perlu khawatir bahkan bila kosa kata kita agak berantakan, yang penting
setiap huruf mengalir begitu saja sesuai dengan perasaan yang kita ciptakan tadi, menulis adalah kesenangan.
2. Menulis adalah Berbicara, ini agak aneh memang, tapi saat kita menulis coba khayalkanlah bahwa kita ’sebenarnya’ ini sedang ngobrol dengan teman-teman kita. Saat imajinasi itu terjadi, saat itu pula kata - kata akan meluncur dengan deras layaknya sedang berbicara dengan teman-teman. Jarang sekali kita terlalu banyak berpikir sebelum berucap saat sedang ngobrol. Semuanya berlangsung spontan dan lugas.
3. Menulis berarti Berbagi, seperti halnya amal, setiap tulisan karya kita, sedikit banyak pasti dan harusnya bermanfaat untuk orang lain. Itulah sebenarnya kunci utama dalam kegiatan menulis. Kita membuat tulisan dan orang lain membacanya. Ada hubungan tidak langsung antara apa yang kita berikan dalam bentuk tulisan dengan kemajuan atau kesuksesan orang yang membacanya. Tidak selalu harus uang untuk beramal, tulisan juga bisa kok.
4. Menulis berarti Membebaskan, dalam tulisan fiksi berupa cerpen atau novel, kita mendapat kesempatan yang sangat luas dalam berekspresi. Seorang penulis fiksi bebas berimajinasi terhadap keadaan, sang tokoh, alur cerita dll. Dalam kata lain, saat Anda menulis cerita, Anda adalah ’sang pencipta’. Ekspresikan diri kita sepuasnya karena ranah ini benar- benar milik kita.
5. Menulis berarti Hidup, mirip sebuah iklan rokok, “bikin hidup lebih hidup”, mungkin seperti itulah perumpamaannya. Saat kita melakukan kegiatan tulis menulis saat itu pula kita seakan digiring ke sebuah fenomena aktualisasi diri. Menulis berarti menghidupkan jiwa kita dalam bentuk karya tulis. Menulis tidak hanya sekedar kegiatan layaknya makan minum, tapi lebih bermakna dalam, utamanya seperti bernafas, sudah menjadi bagian diri kita. Menulis adalah kehidupan kita.
Pernah gak sih ngerasa kalo di kepala kita tuh banyaaaaaakk banget ide cerita yg bs ngebantu kita buat nulis cerpen ato novel? And... pastinya bikin kita kewalahan... mau gimana nih awal ceritanya? Tokoh sentralnya siapa? Endingnya mending hepi ato ngegantung? Anyway, ide cerita emang unsur penting dalam penulisan sebuah cerpen ato novel. Nah, sebagai sesama writer, aku maw bagi” tips nih biar ide cerita kita bisa maksimal digunain!
6.Kumpulin semua ide kamu!
Just open your eyes, ears, and mind! Ide a.k.a. inspirasi itu ada di sekelilng kita. Cuman kita perlu lebih sensitif biar kita bisa menerjemahkan sang ide tsb.
7.Kelompokin Ide Kamu!
Sebel gak sih kalo novel qta pas udah setengah jalan tiba-tiba banyak ide bermunculan? Whuih klo aku mah BT abis klo dah gitu! Yang mana nih yang harus qta pilih? Nah, kita kumpulin deh itu ide-ide yang udah kita kumpulin dari nonton, pengamatan, ngelamun, baca, pokoke harus di kelompokin! Bahkan kalo bisa, kelompokin ide itu berdasarkan kategori, which like alur cerita, kelompokin ide kamu yang berkaitan dgn alur cerita. Kalo penokohan, kelompokin ke penokohan. Something like that lah!
8.Catetan kamu...
Percuma dong kalo dah dikumpulin ‘n dikategoriin tp gak dicatet? Nah, klo bisa catetan ini dibuat serapi mungkin coz aku pernah ngalamin aku suka asal nyatet dgn tulisan super cepet sehingga gak ke baca sama sekali. Lupa deh ntu ide cerita T-T...
9.Baca + Baca = Jalan Keluar
Setiap pemulis pasti mengalami wrtiter’s block alias kebuntuan menulis. Kita dituntut untuk sekreatif mungkin untuk menanggulanginya. Caranya? Baca dung, terutama yang kamu minatin ato yang se-genre ama novel or cerpen yang kamu bikin. Misanya kalo kamu lagi bikin novel yang agak filosofis, mending baca Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh ato Sophie’s World. Jangan sampe kamu bikin novel teenlit tapi malah baca serial goosebumps, gak lucu kan? Mana gak nyambung lagi...
10.Diskusi yuk?
Dua kepala ato lebih pasti lebih baik dari dari satu kepala (isi kepalanya yah... bukan kepalanya doang). Diskusiin deh mulai dari plot, penokohan, dll sampe ending kalo kamu emang butuh diskusi. Inget, walopun temen kamu nyaranin byk bgt, bukan berarti dia bisa nentuin jalan novel kamu. Pemegang kendali tetap harus di tangan kamu!

Langkah pertama : Tentukan ide
Pemakaian bahasa yang bagus tanpa ide yang kuat tak mampu menjadikan sebuah novel berhasil dipasaran. Sebuah ide dikatakan bagus jika ide itu baru dan orisinil. Jangan takut menulis sesuatu yang belum anda ketahui. Tulislah bila ide tulisan itu bagus menurut anda. Materi tulisan selanjutnya toh bisa dicari dan dipelajari. Bila kesulitan, mulai saja menulis dengan memperhatikan kehidupan disekitar anda. Keluarga, sahabat dan tetangga anda adalah ladang ide.
Mulailah dengan mencatat ide pokok tepat ditengah-tengah kertas HVS putih. Misalnya ide pokok novel anda tentang perjuangan seekor harimau untuk bersahabat dengan manusia. Lalu kembangkan ide pokok itu. tarik tanda panah keluar dan tulis sub idenya (misalnya harimau protagonis itu akhirnya bertemu dengan seorang anak kecil yang menjadi sahabatnya), tambahkan lagi sub ide dengan cara yang sama (misalnya saudara harimau sebagai tokoh antagonis justru hendak memakan anak kecil itu, lalu kemudian harimau protagonisnya terjebak dalam konflik antara membela saudaranya atau anak kecil sahabatnya itu) buatlah sebanyak mungkin sub ide dengan bebas dan jangan memotongnya. Setelah dirasa cukup baru anda hubungkan benang merah antara masing-masing sub ide itu. Buang yang tidak penting, lalu tetapkan fokus jalan ceritanya. Pertahankan agar ide anda tetap sempit. Jangan mencoba mencover segala persoalan hanya supaya novel anda tampak hebat. Metode seperti ini lazim disebut metode jaring laba-laba.
Langkah kedua : Tentukan jenis cerita
Tetapkan jenis novel yang hendak anda buat. Apakah itu novel tentang Kisah Kepahlawanan, Novel Sejarah, Autobiografi Fiktif, atau Novel Faksi(bauran fakta dan fiksi seperti science fiction). Lakukan riset pasar ditoko buku. Baca kecenderungan trend novel best sellers tahun ini. Prinsipnya : Jangan jual apa yang anda bisa tulis, tapi tulislah apa yang bisa anda jual !
Langkah ketiga : Tetapkan Sasaran cerita
Tentukan segmen pembaca novel yang hendak dituju. Apakah itu novel untuk remaja belasan tahun, novel untuk wanita pekerja, novel erotik (dewasa) atau novel berkategori umum (segala umur). Penetapan sasaran pembaca penting sebagai acuan dalam menentukan jenis bahasa dan pemakaian kalimat yang dipakai dalam penulisan novel. Bahasa untuk orang dewasa tentu berbeda dengan bahasa untuk remaja belasan tahun. Sekali lagi perhatikan trend pasar sebelum menentukan sasaran pembaca novel yang hendak anda buat.
Langkah Keempat : Tetapkan Tema
Tema adalah inti pokok cerita anda. Semisal ide tulisan anda adalah tentang seekor harimau yang hendak bersahabat dengan manusia, maka temanya bisa saja tentang konflik batin yang dialami harimau tersebut, atau suka-duka yang dialami sang harimau dalam mencapai cita-citanya itu. Ada kecenderungan tema setiap novel biasanya memuat pesan cerita yang hendak disampaikan oleh penulisnya kepada pembaca.
Langkah Kelima : Buat premis, sinopsis, storyline
Kembangkan ide cerita dari jaring laba-laba yang telah anda buat sebelumnya menjadi sebuah garis besar jalannya cerita. Ini berguna untuk memandu anda agar tetap konsisten dijalur dari awal sampai akhir cerita, serta tidak melantur kemana-mana tanpa penyelesaian yang jelas.
Misalkan ide tentang Harimau yang hendak bersahabat dengan manusia tadi, sinopsisnya bisa seperti ini : Maung, seekor harimau muda tanpa sengaja tersesat ditengah kampung. Awalnya penduduk bersikap beringas dan curiga kepadanya. Maung pun ditangkap dan dipenjarakan. Lalu muncullah Hari, seorang bocah lelaki berumur 10 tahun anak kepala kampung yang jatuh iba pada si Maung. Ia lalu memberi Maung makan dan merawat luka-lukanya sampai akhirnya keduanya pun akrab dan bersahabat. Namun Graum saudara si Maung tiba-tiba datang menyerbu kampung untuk membebaskan si Maung. Hari ditangkap oleh si Graum. Apa tindakan si Maung selanjutnya ? Akankah dia membela si Hari atau justru melawan saudaranya si Graum ? (tentukan sendiri ending cerita yang anda inginkan, apakah happy ending atau bad ending) “
Langkah Keenam : Pilih alur cerita/plot
Pilih alur cerita yang anda inginkan. Apakah plot lurus, berurut secara sistematis dari pembukaan, inti cerita sampai ending sesuai dengan urutan waktu yang lazim. Ataukah plot terbalik. Dimana cerita dimulai dengan menceritakan akhir dari cerita tersebut melalui ingatan atau penuturan tokoh akan masa lalunya ?
Langkah Ketujuh : Pilih Sudut Pandang
Pilih posisi anda dalam bercerita. Anda bisa menjadi tokoh aku (orang pertama tunggal), atau orang ketiga (Dia) yang bisa menceritakan semua karakter tokoh secara bebas. Semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Biasanya dengan sudut pandang orang ketiga, penulis lebih leluasa menjelma kedalam setiap karakter tokoh yang ada didalam cerita.
Langkah Kedelapan : Tetapkan Setting/latar
Tentukan dimana tempat dan waktu berlansungnya cerita yang anda tulis. Hal ini berkaitan lansung dengan suasana psikologis pada jaman tersebut dan juga berpengaruh terhadap pola pikir, karakter dan cara bertutur tokohnya dalam dialog. Latar tempat adalah sumber referensi utama anda dalam mendeskripsikan suasana fisik yang melatarbelakangi kehidupan tokoh-tokoh dalam cerita.
Langkah Kesembilan : Kembangkan detail
Pecah storyline/sinopsis yang telah anda buat kedalam bab-bab yang anda tentukan sendiri jumlahnya. Catat point-point atau ide kunci untuk setiap bab. Misalnya pada bab satu anda menceritakan tentang masa kecil tokoh protagonisnya. Bab dua mengisahkan pertemuan tokoh protagonis dengan tokoh antagonis. Bab tiga berisi konflik antara tokoh, dan seterusnya.
Tentukan pula siapa tokoh yang harus masuk pada setiap bab, apa jenis konfliknya (siapa dengan siapa), dimana latar dan setting kejadiannnya, pesan-pesan moral yang hendak anda sisipkan, peristiwa-peristiwa kunci yang terjadi (lucu, sedih atau tegang) disetiap bab, lalu tentukan jenis ending cerita yang anda inginkan.
Pada setiap bab itu anda sudah bisa pikirkan dan catat bahan materi tulisan (data, fakta dan info) yang harus anda cari dan kumpulkan sebagai pelengkap dan penambah daya tulisan anda. Setelah semuanya selesai, kembalilah ke halaman bab pertama.
Saatnya anda mulai mengetik diatas laptop/PC. Mulailah menulis dengan mengacu pada bingkai yang telah anda tetapkan dan catat. Disini tak ada lagi panduan teknis yang bersifat baku. Semuanya kini terpulang kepada anda. Manfaatkan imajinasi anda dalam merekayasa kalimat, merangkai deskripsi, menuturkan dialog. Jangan lupa sisipkan perumpamaan, kiasan, referensi dan info-info penting dari materi pendukung yang anda kumpulkan untuk disajikan kepada pembaca.
Langkah Kesepuluh : Edit, Edit dan Edit
Sebaiknya anda tidak melakukan pengeditan ditengah jalan. Tulis dan tulis saja secara bebas apa yang anda pikirkan. Jangan takut salah kawan. Hindari memotong imajinasi anda dengan lansung mengeditnya begitu selesai ditulis. Bila semua bab telah anda selesaikan itu baru menandakan waktunya untuk mulai mengedit tulisan anda.
Kembalilah kehalaman pertama. Perbaiki kesesuaian antar kalimat, penggal kata-kata yang tidak berguna, koreksi pemakaian istilah, tanda baca, hapus pemakaian kiasan dan perumpamaan yang berlebihan dan buang paragraf yang keluar dari bingkai cerita yang telah anda tetapkan. Khusus dialog sebaiknya diedit dengan jalan membacanya secara lisan dan didengarkan terlebih dahulu. Bila dialognya kurang bagus didengar itu tandanya tdiak bagus pula dibaca.
Edit bagian opening dan ending berkali-kali. Biasanya bagian opening dan ending yang perlu mendapat perhatian lebih. Jangan kira penulis kawakan tidak melakukannya. Bila perlu tiru cara penulis terkenal dalam membuat opening dan ending yang bagus. Tak ada batasan kapan sebuah tulisan dianggap selesai. Anda bisa mengeditnya berkali-kali sebanyak yang anda mau. Sebaiknya setelah mengedit simpan dahulu tulisan anda selama sebulan dan jangan memikirkannya. Baru kemudian anda kembali membukanya dengan berposisi sebagai pembaca yang objektif dan berjarak dengan karya anda. Kemudian lakukan pengeditan sekali lagi.
Langkah Kesebelas : Publish Novel Anda
Print karya anda lalu sampul dengan baik dan kirim ke agen penerbit. Atau anda bisa mengikuti metode self publisher seperti yang dilakukan Dewi Lestari (Supernova). Bisa pula anda mengadakan tes pasar terlebih dahulu dengan memposting sebagian isi novel sebagai Konten Blog anda. Cara lainnya adalah dengan menawarkan ke produser siapa tahu ada yang tertarik menjadikannnya skenario film (istilahnya diekranisasi).
Sampai disini anda diandaikan telah memulai proses menulis novel. Dalam perjalanannya anda akan dihadapkan pada sejumlah pilihan dalam menentukan jenis opening, inti dan ending dari cerita anda. Untuk memudahkan anda melewati itu semua mari lanjutkan membaca ke Seri 04


 

4 komentar:

  1. sumpah panjang bgt,,, :D

    ayo komen di papazz23.net.tc yaahh,,, :D

    BalasHapus
  2. heheheheh, asal bermanfaat aja paz, sik sik tak bukae wep mu,

    BalasHapus
  3. wwahaha ^^ panjang bner fir ,,,
    kgk bwat stop watch td brp lama ye bacanya haaha ^^
    tapi bagus fira ,,, Lanjutkan ,,,,

    komen" juga d near-of.co.cc ye ahaha

    BalasHapus